![]() |
Menuntaskan yang tertunda |
Inner Child
Sifat pengalah yang saya miliki, kian lama terasa menjadi beban. Saya selalu merasa gak enakan dan sulit untuk berkata tidak. Sifat yang sejak kecil ditanamkan oleh orang tua saya ini bertujuan agar semua damai.Itu sekelumit cerita saya yang harus berjuang dengan rasa gak enakan. Sifat ini ternyata berkaitan dengan masa lalu atau bisa dikatakan dipersembahkan dari masa lalu.
Menurut konsep psikoanalisa, perilaku masa kini dipengaruhi oleh perilaku masa lalu. Namun secara tidak langsung kita harus belajar memaknai masa lalu sehingga terbentuk pribadi yang utuh dan penuh untuk menyambut berbagai tujuan di masa mendatang. Karena hakekatnya hidup adalah perjalanan.
Apa itu Inner Child?
Konsep Inner child dalam perspektif psikologi adalah pengalaman masa lalu yang tidak atau belum mendapatkan penyelesaian dengan baik. Orang dewasa bisa memiliki berbagai macam kondisi Inner Child (IC) yang dihasilkan oleh pengalaman positif atau negatif yang dialami masa lalu (John Bradshow, 1990).
Hal ini dapat terjadi dikarenakan ada hak anak yang tidak terpenuhi dari sosok orang tua. Dari sudut pandang agama Islam hak anak, diantaranya:
- Hak untuk hidup dan tumbuh kembang
- Hak untuk mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari siksa api neraka
- Hak untuk mendapatkan nafkah dan kesejahteraan
- Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran
- Hak untuk mendapatkan keadilan dan persamaan derajat
- Hak untuk mendapatkan cinta kasih
- Hak untuk bermain
Dampak luka batin masa lalu
Luka batin yang diakibatkan dari pola pengasuhan ini, memberikan dampak di kemudian hari jika tidak dituntaskan. Perilaku destruktif, selalu merasa salah (insecure), selalu ingin menyenangkan orang lain, menjadi ingin segala sempurna, trauma, adalah beberapa tanda dari luka pengasuhan tersebut. Setidaknya ada tujuh tema luka pengasuhan:
- Unwanted child, menjadi anak yang tidak diharapkan kehadirannya oleh orang-orang
- Bullying yang berawal dari rumah. Biasanya dilakukan dengan memberi julukan misalnya si keriting, si tongos, si rakus dan lainnya
- Sibling rivalry. Persaingan antar saudara seperti perebutan mainan kakak adik, di mana sang kakak harus selalu mengalah sehingga ada kemungkinan sang kakak merasa galau untuk mempertahankan hak-haknya.
- Buah Helicopter Parenting. Orang tua terlalu mengendalikan kehidupan sang anak. Over protected sehingga anak tidak bisa/tidak mampu berbuat sendiri
- Parent way. Orang tua menjadi diktator.
- Anak broken home. Kegagalan orang tua yang menjadikan anak sebagai korban dari kegagalan hubungan mereka.
- Anak terlantar di rumah mewah. Orang tua memberikan kompensasi materi atas waktu yang tidak bisa diberikan. Sehingga mereka terlantar.
Untuk apa luka masa lalu
Bertolak dari pengalaman saya yang merasa tidak enakan dan menjadi beban maka sangat penting untuk belajar ilmu membasuh luka pengasuhan. Sebagai upaya pencegahan. Memutus rantai agar luka pengasuhan ini tidak terulang lagi. Dengan menengok ke masa lalu, memaknainya dengan belajar mengenai:
- Self healing theraphy, supaya dapat keluar dari zona mental korban dan memasuki zona pemerintahan.
- The Power of Forgiveness. Memaafkan untuk membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati.
- Anger management. Meraih stabilitas emosi yang baik.
![]() |
The Book to ease the life |
Pencerahan mengenai Inner
Child ini saya dapatkan pada hari Sabtu, 19 Maret 2022, pada event yang
digagas oleh Teh Ani Berta dari Komunitas ISB bersama Psikolog Teh Diah Mahmudah
beserta Pak Dandi Birdy dari DANDIAH Care.
Website: dandiah.com
IG: dandiahconsultant, dandiahcare
Inner child memang penting karena mempengaruhi sifat kita di masa dewasa, bahkan rasa trauma di masa kecil sering muncul saat kita dewasa. Tentunya, harus mengenali pribadi inner chil kita dulu.
BalasHapusPerjalanan menyelami masa lalu..
BalasHapusYa Mbak...
Terima kasih sudah mampir