Konten [Tampil]
Selain difteri, wabah yang tak kalah mengerikan adalah wabah
pelakor. Perasaan akhir-akhir ini pelakor semakin merajalele. Menyerang halaman
media sosial saya. Seakan tidak memberikan ruang kepada saya untuk berpaling. Berita mengenai pelakor sebetulnya jenis berita yang tidak ingin saya baca. Tetapi
apa daya, sekarang cuma ada dua tipe berita yang sedang nge-hit.
Korupsi dan pelakor. Entah kedua jenis berita ini saling berkorelasi atau tidak?
Pada kenyataannya, dua tipe berita ini membanjiri lini masa medsos saya. Eh, entah
kalau lini masa anda-anda sekalian mah. Mungkin saya kebanyakan follow akun gosssip.☻
Semakin miris, ketika membaca curahan hati pelakor muda
belia yang masih SMA. Waktu itu saya berharap itu sebuah meme, ternyata bukan.
Dalam postingannya dia tidak menyesal dikeluarkan dari sekolah, malah merasa
menang karena laki-laki itu tetap bersamanya.
Mungkin remaja belia ini menganggap hanya sebuah kompetisi.
Saya malah jadi ingat obrolan dengan Bi Wati. Siapa Bi Wati bisa diintip di
sini.
Dengan profesi Mang Hendar seperti demikian, tidak menutup kemungkinan hal-hal seperti itu terjadi.
“Apakah Bi Wati tidak hariwang (khawatir)?” Tanya saya.
“Pasti aya (ada),” jawabnya kalem. Seperti biasa. “Tapi milik mah moal katukeur. Mun teu sama Bibi meureun Mang Hendar moal bisa siga ayeuna. Nya meureun Alloh oge ngarizkian ka Bibi. (Kalau tidak sama Bibi, mungkin Mang Hendar tidak akan seperti sekarang. Tuhan juga memberi Rezeki pada Bibi).
![]() |
Rambu-Rambu |
Boleh jadi merasa menang karena mendapatkan pasangan orang lain. Tetapi pasangan yang ditinggalkan adalah pemenang karena diberi kesempatan lepas dari bedebah dan mendapatkan jodoh sebenarnya. Rezeki dan kebahagian yang hakiki. Kira-kira inti obrolan dengan Bi Wati seperti itu. Obrolan yang diselingi dengan membahas tentang Hukum Newton dan efek Dalton.
Obrolan Bi Wati saya adopsi ketika Ibang suka iseng-iseng ngomong soal poligami.
“Kalau kamu mengganti Fatma, belum tentu kamu bisa tetap sukses seperti sekarang. Bisa aja nasib kamu jadi sial. Malah kamu gak bahagia.” saya mencoba mengajak Ibang Flash back pada zaman mereka masih tinggal dikontrakan. Mengingatkan perjuangan Fatma, mendampingi Ibang. Ketika Ibang masih bongkar pasang pekerjaan. Ketika dia harus membiayai kuliah adik-adiknya selain keluarga kecilnya sendiri.
Rupanya cerita saya ‘menguliahi’ Ibang sampai juga pada
Fatma. Entah siapa yang menyampaikannya. Menurut saya, Ibang tidak mungkin akan melapor pada Fatma kalau saya pernah menguliahi-nya. Tapi berkat itu, sikap Fatma jadi
sedikit melunak pada saya. Walaupun tetap jaim juga sih.
Tetapi yang penting dunia amaaaaaaan.
Tetapi yang penting dunia amaaaaaaan.
Tentang Fatma dan Ibang bisa dilihat di sini.
Wkwkwkwkwkwkwk, benar. Yang penting dunia aman dan terkendali. :v
BalasHapusBetul. World Peace lebih utama :-D
HapusStop war, peace....
BalasHapus1xbet - No 1xbet Casino | Live dealer casino online
BalasHapus1xbet is a reliable casino site that offers goyangfc.com a great casino games from the best software providers for the regulated gambling markets. Rating: 1xbet login 8/10 · Review https://febcasino.com/review/merit-casino/ by a Tripadvisor user · งานออนไลน์ Free · https://sol.edu.kg/ Sports