Bermunculan kerajaan-kerajaan
baru, beberapa pekan lalu. Mengingatkan saya pada sebuah diskusi belasan tahun
silam bersama Amadeus Dedi, putra Cigugur Kuningan yang terdampar dengan betah
di Bandung. Kala itu kami berdiskusi mengenai Uga Siliwangi. Ada juga yang
menyebutnya Wangsit Siliwangi.
![]() |
Kolaborasi antara Strawberry Ciwidey dan Ubi Cilembu |
Wangsit/Uga Siliwangi
adalah pesan Maharaja Padjajaran Prabu Siliwangi sebelum moksa di Leuweung Sancang (Garut) kepada para abdi dalem dan
rakyatnya. Beliau memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih. Sejak saat
itu Padjajaran akan menghilang dan akan digantikan oleh Padjajaran baru dengan
format yang berbeda. Nu ngadegna
digeuingkeun ku obah jaman.
Kerajaan Padjajaran
adalah kerajaan Sunda yang berdiri tahun 932 hingga 1579 M. Wliayah kekuasaanya
meliputi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah dan
bagian selatan Pulau Sumatera. Dengan ibu kota Kawali (Ciamis) yang kemudian
dipindahkan ke Pakuan (Bogor), sebelumnya pernah beribu kota di Saunggalah
(Kuningan). Mencapai puncak keemasan ketika dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja
Ratu Aji atau lebih dikenal dengan Prabu Siliwangi.
Tulisan panjang dalam
Bahasa Sunda itu, memang menarik untuk dibahas. Meskipun saya Orang Sunda dan
fasih berbahasa Sunda, memahami uga Siliwangi bukan perkara gampang. Banyak simbol
dan siloka. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menafsirkan pesan yang
dimaksud. Dan tentunya setiap orang akan menafsirkan berbeda-beda. Hal yang menarik
untuk dijadikan bahan diskusi, bukan untuk diperdebatkan tapinya.
Banyak yang masih
mencari jejak Sang Prabu hingga sekarang. Dan tentu saja itu tidak mudah,
Sesuai dengan wasiatnnya: “Pajajaran moal
ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal
réa nu
malungkir. Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu
laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu maké
amparan. Tapi anu marapayna loba arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan
heula.”
Apakah Kemunculan
kerajaan baru itu adalah format Padjajaran baru?
Well, gak perlu jadi beban pikiran maupun dipertanyakan, yang jelas mari
kita santai sambil menikmati oleh-oleh baru dari tanah Pasundan. Siliwangi Bolu Kukus, yang
Alhamdulillah sejak tanggal 25 Januari kemarin sudah hadir di Bandung. Store
Siliwangi Bolu Kukus di Jl. Moch. Toha 145 Bandung. Sedikit ke selatan dari PT
INTI. Kalau dari taman Dino Tegalega bisa jalan tipis-tipis sambil olahraga.
![]() |
Selamat Datang di Store SBK Jl. Moch. Toha 145 Bandung |
Bandung memang sedang
mendung, tapi tidak menyurutkan saya untuk ikut antre. Dari rumah jam 8, dan
enk.. ink.. enk... saya sudah harus
berada diantrian nomor sekian (alhamdulillah masih 2 digit), padahal
toko baru dibuka jam 10 pagi. Saya di belakang seorang Ibu yang berasal dari Gasibu. Di belakang saya para ibu muda dari berbagai kawasan kota
Bandung. Biasa ibu-ibu, sambil nunggu sambil silaturahmi. Siapa tahu bisa
sambil memperluas link. Euuugh. Sayangnya, Teman saya dari daerah Bandung
Selatan urung ikut, akses jalan tertutup banjir. Semoga segera ada solusi untuk
kasus klasik banjir di Dayeuh Kolot ini.
Sambil menunggu,
tiba-tiba ada petugas yang menyodorkan dua kotak Siliwangi Bolu Susu yang sudah
dipotong-potong sebagai tester. Saya
mengambil varian Kopi Bogor. Aroma kopinya menyeruak. Cukup kuat, membuat badan
segar. Antre jadi semakin semangat. Akhirnya barisan kami meng-ghibah soal
varian rasa Siliwangi Bolu Kukus. Karena kami hanya mendapat jatah 3 box,
selama masa promo di hari itu. Buy 1 Get
2. Pembelian 1 box mendapatkan bonus 2 box, maka kami harus memikirkan
dengan cermat. Rasa apa saja yang akan dibawa. Jika kami ingin memiliki semua rasa bisa ditempuh dengan dua
cara. Membawa pasukan untuk antre atau mengantre dua kali. Well….
![]() |
Boleh Mencicip tak boleh nikung antrian. taken by Teh Efi Fitriyah |
Dibawah bendera CV. Boga Karya Siliwangi yang
bekerja sama dengan petani-petani lokal, sesuai dengan filosofi Maharaja
Siliwangi yaitu “Silih Asah, Silih Asih,
Silih Asuh”. Jika diterjemahkan secara harfiah CMIIW, filosofi itu berarti sama-sama belajar (asah, mengasah,
menajamkan pikiran), saling mengasihi, dan saling membimbing. Sehingga tercipta
delapan varian rasa bolu kukus dengan sentuhan kearifan lokal.
Biasanya Ubi Cilembu
diolah hanya dioven atau dikukus. Sekarang dalam bentuk bolu. Lebih kekinian. Kaget juga, tidak menyangka ubi cilembu bisa diolah sedemikian rupa. Rasa manis ubi cilembu yang kareueut
sangat terasa. Mengalahkan rasa yang pernah ada mau pun rasa bimbang merana. Begitu
pun rasa alpukat mentega. Langsung jadi favorit di rumah. Ditangan orang-orang
yang sudah malang-melintang di industri makanan khususnya bolu kukus, bahan
Penganan lokal menjadi luar biasa. Bolu kukus yang kaya rasa. And here it is variant rasa Siliwangi
Bolu Kukus:
- Alpukat Mentega
- Ubi Cilembu
- Strawberry Ciwidey
- Kopi Bogor
- Talas Bogor
- Ketan Kelapa
- Susu Lembang
- Brownies Coklat
![]() |
Which one is your Favourite? Lebih Higienis, Lebih Murah, Lebih Istimewa |
Proses pembuatan bolu
kukus memakai standar GMP (Good
Manufacturing Practises), yaitu pedoman yang mengatur bagaimana produksi makanan
aman, bermutu dan layak dikonsumsi.
Dimulai dari pemilihan bahan baku dari vendor-vendor yang sudah
dipercaya. Produksi dilakukan pada suhu terkontrol, sekitar 22oC. Alur
produksi ditata sedemikian rupa sehingga tidak banyak kontak atau terjadi arus
bolak-balik. Manusia adalah sumber kontaminasi, karena mampu memindahkan
kontaminan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Hal ini menjadi perhatian
tim Siliwangi Bolu Kukus. Meminimalisir
sentuhan tangan manusia, agar produk yang dihasilkan lebih higienies. Produk
yang higienies membuat produk tahan lama. Dapat disimpan 4 hari pada suhu ruang
dan 7 hari di lemari pendingin.
Box yang digunakan adalah box food
grade yang aman dan higienis. Agar
mutu dan kebersihannya terjamin. Pada
bagian dalam minim lekukan agar sisa makanan tidak tersangkut. Ukuran box
sangat pas dengan produk, sehingga tidak menyisakan celah, agar udara tidak
terjebak. Celah dimana udara terjebak membuat bakteri jadi nyaman. Kalau sudah
nyaman nanti (rebahan) berkembang biak. Lapisan kertas dimasukan dan
dilipat menggunakan mesin. Sebuah inovasi teknologi untuk packaging makanan, khususnya bolu. Desain kemasan Siliwangi Bolu
Kukus sudah dipatenkan sehingga tidak bisa ditiru. Eduuun pisan, paket
Komplit. Gak hanya rasa dan rupa. Semua aspek diperhatikan dengan detail.
Meskipun sekarang masih termasuk IKM (Industri Kecil Menengah).
Produksi dilakukan
dalam skala besar, sehingga bahan baku yang akan digunakan pun dalam kemasan
besar. Demi lebih higienis. Tidak banyak kontak atau kontaminasi karena membuka
kemasan bahan baku. Gak hanya itu, produksi skala besar membuat HPP lebih
rendah. Satu kali produksi menghasilkan banyak. Tentu saja ini menguntungkan
bagi konsumen, harga Siliwangi Bolu kukus sangat terjangkau. Hanya
27,5K per box. Hari gini gitu lhooo, juragan.
Pas masa promo 27,5K
bisa dapat 3 pula.
Dibawah gambar “Maung”
terlihat jelas label Halal dan P-IRT, yang artinya kita tidak perlu hariwang lagi. Kehalalan (MUI) dan
legalitas dari Dinkes Siliwangi Bolu Kukus sudah terjamin. Rasa, rupa,
kebersihan hingga persyaratan semua tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sebagai warga Bandung,
saya senang menyambut kehadiran SBK yang akan meramaikan khazanah dunia
oleh-oleh Bumi Pasundan. Penganan yang lebih higienis, lebih murah dan lebih
istimewa.
Ditunggu inovasi
varian rasa lainnya. Selalu mewangi dengan produk-produknya yang inovatif. Jadi gak sabar kieu,
nanti mau ada rasa apa lagi yaaa...
SBK! Silih Asah, Silih
Asih, Silih Asuh
Wangi Nyambuang
Sabuana Jagad!
IG: @siliwangibolukukus
Twitter:
@sbk_siliwangi
Informasi layanan 0811
825 0044
Komentar
Posting Komentar
Feel Free untuk menaruh komentar. Pasti akan dikunjungi balik.
Oh ya, link hidup sebaiknya jangan yaaa... nanti saya matiiin lhooo.